Virtual reality tidak sama seperti 3D yang di tampilkan pada layar datar, teknologi ini benar-benar akan menempatkan kita pada ruang 360 derat yang menipu indra kita dan memberitahukan bahwa hal tersebut nyata. Perlu di ingat bahwa apa yang dilihat oleh mata dan dirasakan oleh jari-jari dan pergerakan lainnya hanyalah gaya listrik yang diterjemahkan oleh otak, dikarenakan pada dasarnya cara kerja Virtual Reality bekerja dengan mempengaruhi indra kita dan membuat kita percaya bahwa kita sedang atau telah melakukan berbagai kegiatan dan mengangap itu nyata yang pada kenyataannya, itu adalah hasil manipulasi komputer.
BASIC
Pada dasarnya, untuk mendapatkan pengalaman Virtual Reality kita membutuhkan Headset, bisa didapatkan dari banyak vendor, Oculus, Sony, HTC, Samsung dan Google biasanya membutuhkan tiga hal penting.
- Pertama adalah PC, Console/Smartphone untuk menjalankan aplikasi.
- Headset yang memiliki display pada bagian depan mata atau menempatkan smartphone.
- Beberapa perngkat input, seperti head tracking, controller, hand tracking, suara, trackpads, dll.
Tujuan dari perangkat tersebut adalah untuk menampilkan view dengan ukuran tanpa batasan, seperti kita menonton film 3D tanpa border screen tv maka setiap kali kita melakukan pergerakan, screen yang berada tepat di depan wajah kita akan mengikutinya.
Cara kerja virtual reality menggunakan beberapa teknologi secara bersamaan. Head mounted display (HMD) yang paling utama dan menggunakan teknik yang disebut dengan streoscopy yang menempatkan gambar berbeda pada setiap mata. VR Oculus Rift yang menggunakan LCD screen tunggal dengan kedalaman warna 24 bits/pixel dan 1,000-Heartz denga tujuan mengurangi latensi untuk meningkatkan kualitas dari gambar selagi HMD bergerak. Trik perpindahan gambar yang menyesuaikan dengan gerakan penggunanya merupakan cara untuk mempengaruhi otak kita supaya berfikir berada didunia nyata dan hal tersebut merupakan komponen kunci dari VR.
Head tracking
Head tracking adalah disaat kita menggunakan VR headset, gambar yang berada tepat pada pandangan kita, selagi melihat keatas, kebawah dan melihat ke kiri dan kanan, Sistem tersebut disebut dengan 6DoF (Six degrees of freedom).
Terdapat beberapa komponen internal yang berbeda yang di tempatkan untuk menghasilkan head tracking, antara lain gyroscope, accelerometer dan magnetometer. Jika melihat perangkatSony PSVR, mereka menambahkan LED pada bagian headset untuk membantu 360 derajat head-tracking sedangkan pada perangkat Oculus juga terdapat LED tetapi tidak menghasilkan cahaya seperti kepunyaan Sony.
Head-tracking lebih efektif jika memiliki latency kecil, mengapa? contohnya 50ms untuk mengurangi dan mendeteksi lag atau keterlambatan antara kita menukar arah pandang sembari pertukaran gambar pada display. Lag ini tentunya menjadi tantangan dan perlu menjadi perhatian bagi kita yang berkeinginan membeli perangkat VR, salah satu perangkat VR dari Oculus sudah memperkecil lag-nya hingga 30 millisecond.
Motion tracking
Motion tracking sampai saat sekarang masih dalam tahap pengembangan. Tetapi baru-baru iniOculus memperkenalkan kontroller melalui perantara wireless yang di desain agar penggunanya merasakan seolah olah menggunakan kedua tangannya saat menggunakan VR. Kontroller tersebut dibekali sensor yang dapat mendeteksi pergerakan seperti pointing dan waving.
Cara kerja virtual reality dengan fitur motion tracking mungkin yang lebih familiar dan mendekati Xbox controller dan joystick PC, voice kontroller, Viruix Omni yang mana dapat menstimulasi seolah olah kita berjalan didalam apa yang terlihat atau game itu sendiri secara langsung.
Eye Tracking
Eye tracking bisa dibilang tujuan akhir dari VR. Sekarang ini Rift, Vive atau PS VR belum mendukung Eye Tracking, tetapi ini bisa menjadi tujuan dari pengembangan headset VR seperti yang diperkenalkan oleh FOVE’s.
Cara kerjanya, pada bagian dalam headset terdapat sensor infrared yang memonitor mata kita jadi perangkat tersebut mengetahui kemana arah pandang dari penggunanya saat berada di virtual reality. Kelebihan dari Eye Tracking jika digunakan disaat bermain game adalah karakter yang kita mainkan bisa beraksi kearah mana mata memandang, maka diharapkan penggunya mendapatkan pengalaman yang lebih realistis
KESIMPULAN
Cara kerja virtual reality pada headset, semuanya akan terlihat jelas yang mana berbeda dengan dunia nyata. Jika kita melihat fokus ke object yang jauh tentunya object yang berada disekitar kita akan menjadi tidak fokus dan terlihat blur, nah kedepannya dengan adanya Eye Tracking tentunya pengalaman virtual reality akan terasa lebih nyata.
Selain bermain game kita juga bisa membuat video VR, dengan bantuan beberapa kamera khusus, coba gunakan 5 Kamera yang bisa digunakan untuk membuat video VR dan mulailah membuat video VR kreasimu sendiri.
Komentar
Posting Komentar